Didalam surah ini terdapat 1 hukum tajwid tersebut. Tajwid surah an nisaa ayat 1 beserta penjelasannya. Surat Al Jumuah Ayat 10 Beserta Artinya Gbodhi All ayat 1 ayat 2 ayat 3 ayat 4 ayat 5 ayat 6 ayat 7 ayat 8 ayat 9 ayat 10 ayat 11. Hukum tajwid surah al jumu ah ayat HukumTajwid Surah Al Jumu'ah[62] Ayat 9-10 Kandungan Surah Al-Jumu'ah [62] Ayat 9-10 Para fukaha (ahli fikih) menjadikan ayat dalam Surah al-Jumuah ini sebagai dalil tentang hukum melaksanakan salat Jumat. Salat Jumat hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim sehingga ketika seseorang sedang berjual beli, dianjurkan untuk meninggalkan 1 Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Juz ke-28 tafsir ayat ke-1. يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لِمَ تَقُوۡلُوۡنَ مَا لَا تَفۡعَلُوۡنَ. Yaa ayyuhal laziina aamanuu lima taquuluuna maa laa taf'aluun. 2. SuratAl-Jumu'ah Ayat 10. kecuali hanya dua belas orang saja yang masih tetap bersama Nabi saw. lalu turunlah ayat ini. Apabila kalian telah melakukan salat, maka bertebaranlah untuk berbagai kepentingan. Carilah karunia Allah dan berzikirlah kepada-Nya banyak-banyak, dalam hati maupun dan dengan ucapan. SurahAl-Mumtahanah (bahasa Arab:الممتحنة, "Perempuan Yang Diuji") adalah surah ke-60 dalam Alquran. Surah ini tergolong surah Madaniyah dan terdiri atas 13 ayat. Dinamakan Al Mumtahanah yang berarti Wanita yang diuji di ambil dari kata "Famtahinuuhunna" yang berarti maka ujilah mereka, yang terdapat pada ayat 10 surat ini. QjLb1y. Bacaan Surah Al-Jumuah ayat 9-10 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ 9 فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 10 Terjemahan Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. al-Jumuah [62] 9–10 Tajwid Surah Al-Jumuah ayat 9-10 Pada kedua ayat dalam Surah al-Jumuah ayat 9–10, terdapat beberapa hukum bacaan Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hukum-hukum bacaan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Idgam bigunnah, yaitu jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ya', nun, mim, dan wawu, cara membacanya dengan memasukkan huruf tersebut dan berdengung. Dalam Surah al-Jumuah 9–10 di atas, kata yang mengandung hukum bacaan idgam bigunnah terdapat pada kata مِن يَوْمِ. 2. Idgam bilagunnah, yaitu jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam atau ra. Cara membacanya dengan memasukkan huruf tersebut, tetapi tidak berdengung. Dalam Surah al-Jumuah 9–10 di depan, kata yang mengandung hukum bacaan idgam bilagunnah terdapat pada kata كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ dan خَيْرٌ لَّكُمْ. 3. Ikhfa, yaitu jika nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf yang berjumlah lima belas, dibaca samar-samar. Dalam Surah al-Jumuah 9–10 di depan, kata yang mengandung hukum bacaan ikhfa terdapat pada kata إِن كُنتُمْ, فَانتَشِرُوا, dan مِن فَضْلِ. 4. Mad tabii, yaitu mad bacaan panjang yang dibaca 1 alif atau 2 harakat. Dalam Surah al-Jumuah 9–10 di depan, banyak kata yang mengandung hukum bacaan mad di antaranya terdapat pada kata إِذَا نُودِيَ dan لِلصَّلَاةِ. 5. Mad jaiz munfasil, yaitu mad bacaan panjang bertemu huruf hamzah berharakat pada suatu kata lain. Cara membacanya boleh dibaca 1 alif, 2 alif, atau 2½ alif 2, 4, atau 5 ketukan. Dalam Surah al-Jumuah 9–10 diatas, kata yang mengandung hukum bacaan mad jaiz munfasil terdapat pada kata يَا أَيُّهَا dan آمَنُوا. Asad Humam. 1995. Halaman 10, 13, 40, dan 42 Isi Kandungan Surah Al-Jumuah Ayat 9–10 Para fukaha ahli fikih menjadikan ayat dalam Surah al-Jumuah ini sebagai dalil tentang hukum melaksanakan salat Jumat. Salat Jumat hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim sehingga ketika seseorang sedang berjual beli, dianjurkan untuk meninggalkan sejenak dan segera menunaikan salat Jumat. Jika Surah al-Jumu’ah ayat 9–10 dikaitkan dengan tema etos kerja, penjelasannya sebagai berikut. 1. Perlunya Keseimbangan antara Urusan Dunia dan Akhirat Pada saat kita menyelesaikan pekerjaan jenis apa pun yang menyangkut urusan duniawi, tetap diharuskan meninggalkannya jika mendengar panggilan azan. Perintah ini menunjukkan pentingnya menyeimbangkan urusan duniawi dan ukhrawi. Kita dibolehkan mengejar kehidupan duniawi, tetapi tidak boleh terlena sehingga lupa pada kehidupan akhirat. Hal ini karena kerja kita telah diniatkan untuk mencari rida Allah sehingga jika ada panggilan untuk ibadah kepada-Nya, tidak boleh enggan mengerjakan. Jika salat telah dikerjakan, kita pun diperbolehkan untuk kembali melanjutkan aktivitas. Ada juga pesan yang sangat populer dari Abdullah bin Umar berbunyi Artinya ”Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok.” Baihaqi Bekerja dengan sungguh-sungguh dan profesional dalam ajaran Islam sangat diutamakan. Demikian juga khusyuk dalam ibadah sangat penting agar dapat membekas pada amaliah sehari-hari, termasuk dalam bekerja. 2. Bekerja Harus Selalu Ingat Allah Dalam bekerja kita, harus mengingat Allah sehingga tidak akan terperosok untuk melakukan perbuatan yang tidak diridai oleh-Nya. Kita dibolehkan mencari karunia Allah sebanyak mungkin, asal dilakukan dengan cara yang benar. Dengan demikian, Allah pun akan meluaskan rezeki kepada kita dan memberikan keberuntungan yang berlipat ganda. 3. Meningkatkan Produktivitas Kerja Setelah mengerjakan salat Jumat, kita diperbolehkan untuk melanjutkan aktivitas kerja lainnya. Melakukan ibadah tidak berarti menghambat produktivitas kerja. Guna mendukung produktivitas kerja, ada hal-hal tertentu yang penting untuk diperhatikan. 1 Bersikap rajin, ulet, dan tidak mudah putus asa. 2 Meningkatkan inovasi dan kreativitas. 3 Mau belajar dari pengalaman sehingga dapat berbuat lebih baik pada masa datang. 4 Memaksimalkan kemampuan diri yang ada dan selalu optimis. 5 Berdoa dan bertawakal kepada Allah. 4. Tidak Boleh Menyerah dalam Bekerja Dalam kondisi bagaimana pun kita tidak boleh menyerah dan berputus asa. Jika kita berusaha, Allah pasti akan mencukupkan kebutuhan hidup kita. Rasulullah saw. lebih bangga kepada umatnya yang bekerja keras daripada yang bermalasmalasan. Orang yang bekerja keras juga menunjukkan sikap syukur terhadap nikmat Allah Swt. Dari Zubair bin Awwam Rasulullah saw. bersabda Artinya Hendaklah salah seorang di antara kamu mengambil talinya kemudian ia membawa seikat kayu bakar di punggungnya dan menjualnya, maka Allah dengan hasil itu mencukupkan kebutuhan hidupnya, itu lebih baik baginya daripada ia memintaminta kepada orang, baik mereka memberi atau tidak memberinya. Bukhari Semoga bermanfaat....😊😊😊 يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوۡمِ ٱلۡجُمُعَةِ فَٱسۡعَوۡاْ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَذَرُواْ ٱلۡبَيۡعَۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَYaaa ayyuhal lazeena aamanoo izaa noodiya lis-Salaati miny yawmil Jumu’ati fas’aw ilaa zikril laahi wa zarul bai’; zaalikum khayrul lakum in kuntum ta’lamoon Ala-Maududi 629 Believers, when the call for Prayer is made on Friday,[14] hasten to the remembrance of Allah and give up all trading.[15] That is better for you, if you only knew. 14. Three things in this sentence are particularly noteworthy 1 That call to the Prayer is mentioned here. 2 That the mention is of the call to such a Prayer as has to be performed particularly only on Fridays. 3 That these things have not been mentioned so as to suggest that the call is to be made for the Prayer and a particular Prayer is to be performed on Friday, but the style and context clearly show that the call to the Prayer and the particular Prayer were both already being performed and practiced on Friday. The people, however, were being negligent in that on hearing the call to the Prayer. They would not hasten to it but would remain occupied in their worldly activities and trade and business transactions. Therefore, Allah sent down this verse to make the people realize and appreciate the importance of the call and the Prayer and to exhort them to hasten to perform it as a duty. If these three things are considered deeply, they prove this absolute truth that Allah enjoined on the Prophet peace be upon him certain commands which were not revealed in the Quran, and these commands were also as obligatory as those revealed in the Quran itself. The call to the Prayer is the same as adhan which is being called the world over five times daily in every mosque. But neither its words have been stated anywhere in the Quran nor the method of calling the people to the Prayer has been taught. Its method was prescribed by the Prophet peace be upon him. The Quran has only confirmed it twice, here and in Surah Al-Maidah, Ayat 58. Likewise, this particular Prayer of Friday, which the Muslims of the entire world are performing has neither been enjoined in the Quran nor its time and method of performance described anywhere. This was also prescribed by the Prophet peace be upon him, and this verse of the Quran was revealed only to stress its importance and obligatory nature. In spite of this express argument anyone who claims that the Shariah commandments are only those which have been stated in the Quran, is not in fact a denier of the Sunnah but of the Quran itself. Ibn-Kathir 9. O you who believe! When the call is proclaimed for the Salah on Al-Jumu`ah Friday, then hasten Fas`aw to the remembrance of Allah and leave off business. That is better for you if you did but know! 10. Then when the Salah is complete, you may disperse through the land, and seek the bounty of Allah, and remember Allah much, that you may be successful. Al-Jumu`ah Friday, and the Orders and Etiquette for Friday Friday is called Al-Jumu`ah because it is derived from Al-Jam`, literally, gathering. The people of Islam gather weekly, on every Friday in the major places of worship. It was during Friday when Allah finished the creation, the sixth day, during which Allah created the heavens and earth. During Friday, Allah created Adam, and he was placed in Paradise, and ironically, it was a Friday when he was taken out of Paradise. It will be on a Friday when the Last Hour will commence. There is an hour during Friday, wherein no faithful servant asks Allah for something good, but Allah will give him what he asked for. All of this is based upon Hadiths in the authenic collections. In the ancient language Friday was called, `Arubah. It is a fact that previous nations were informed about Friday, but they were led astray from it. The Jews chose Saturday for their holy day, but Adam was not created on Saturday. The Christians chose Sunday, which is the day the creation was initiated. Allah chose Friday for this Ummah, because it is the day the creation was and Muslim recorded that Abu Hurayrah said that the Messenger of Allah said, نَحْنُ الْاخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا، ثُمَّ إِنَّ هَذَا يَوْمَهُمُ الَّذِي فَرَضَ اللهُ عَلَيْهِمْ فَاخْتَلَفُوا فِيهِ فَهَدَانَا اللهُ لَهُ، فَالنَّاسُ لَنَا فِيهِ تَبَعٌ، الْيَهُودُ غَدًا وَالنَّصَارَى بَعْدَ غَدٍ» We are the last to come but the first on the Day of Resurrection, though the former nations were given the Scriptures before us. And this was their day Friday the celebration of which was made compulsory for them, but they differed about it. So, Allah gave us guidance to it, and all other people are coming after us the Jews tomorrow and the Christians the day after tomorrow.” This is the wording of Al-Bukhari in another narration of Muslim; أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا، فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ، وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الْأَحَدِ، فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ، فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ وَالْأَحَدَ، وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ نَحْنُ الْاخِرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا، وَالْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمَقْضِيُّ بَيْنَهُمْ قَبْلَ الْخَلَائِقِ» Allah diverted those who were before us from Friday. For the Jews there was Saturday, and for the Christians there was Sunday. Allah then brought us and guided us to Friday. He made them; Friday, Saturday and Sunday, and it is in this order they will come after us on the Day of Resurrection. We are the last of among the people of this world and the first among the created to be judged on the Day of Resurrection. Necessity of the Remembrance of Allah on Friday, by attending the Khutbah and the Prayer Allah commanded the believers to gather to worship Him on Friday, ﴿يأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْاْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ﴾ O you who believe! When the call is proclaimed for the Salah on Al-Jumu`ah Friday, then hasten Fas`aw to the remembrance of Allah meaning, go to it and head for it. The meaning of Sa`y hasten here does not refer to walking quickly. It only refers to the importance of it. `Umar bin Al-Khattab and Ibn Mas`ud – may Allah be pleased with them – recited it; فَامْضُوا إِلَى ذِكْرِ اللهِ “Then proceed to the remembrance of Allah.” As for walking in haste to the prayer, that was indeed prohibited, since it was recorded in the Two Sahihs from Abu Hurayrah that the Prophet said, إِذَا سَمِعْتُمُ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةَ وَالْوَقَارَ وَلَا تُسْرِعُوا، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا» When you hear the Iqamah, proceed to offer the prayer with calmness and solemnity and do not rush. And pray whatever you catch, and complete whatever you have missed. This is the wording with Al-Bukhari. Abu Qatadah said, “While we were praying behind the Messenger of Allah he heard commotion. At the end of the prayer, the Prophet said; مَا شَأْنُكُمْ» What is the matter with you They said, `We hastened to the prayer.’ The Prophet said, فَلَا تَفْعَلُوا، إِذَا أَتَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَامْشُوا وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةَ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا» Don’t do that. When you come for prayer, there should be tranquility upon you. Pray what remains of the prayer and complete what you have missed.” The Two Sahihs collected this Hadith. Al-Hasan commented, “By Allah! Hastening to the prayer is not accomplished by the feet. Indeed they were prohibited from coming to prayer without tranquility and dignity. Rather it is about the hearts, the intention, and the submission.” Qatadah said, ﴿فَاسْعَوْاْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ﴾ “then hasten to the remembrance of Allah means that you have to hasten to the prayer with your heart and actions, and walk to it.” It is recommended for those coming to the Friday prayer to perform Ghusl taking bath before they come. It is collected in the Two Sahihs that `Abdullah bin `Umar said that Allah’s Messenger said, إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ» When one of you comes to the Friday prayer, then let him perform bath. The Two Sahihs recorded that Abu Sa`id said that the Messenger of Allah said, غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلى كُلِّ مُحْتَلِمٍ» Ghusl on the day of Jumu`ah is Wajib required from every Muhtalim. Abu Hurayrah narrated that Allah’s Messenger said, حَقٌّ لله عَلى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ فِي كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ، يَغْسِلُ رَأْسَهُ وَجَسَدَهُ» It is Allah’s right on every Muslim to bathe during every seven days, by washing his head and body. Muslim collected this Hadith. Jabir narrated that Allah’s Messenger said, عَلى كُلِّ رَجُلٍ مُسْلِمٍ فِي كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ غُسْلُ يَوْمٍ وَهُوَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ» Within every seven days, every Muslim man has the obligation to perform Ghusl at least one day, the day of Jumu`ah. Ahmad, An-Nasa’i and Ibn Hibban collected this Hadith. Virtues of Jumu`ah Imam Ahmad recorded that `Aws bin `Aws Ath-Thaqafi said that he heard Allah’s Messenger say, مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ، وَدَنَا مِنَ الْإِمَامِ وَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا» Whoever performs Ghusl well on the day of Jumu`ah, leaves early, walking not riding, and sits close to the Imam and listens without talking, will earn the reward of fasting and performing standing in prayer for an entire year for every step he takes. This Hadith has various chains of narration, the compilers of the Four Sunan collected it, and At-Tirmidhi graded it Hasan. The Two Sahihs also recorded that Abu Hurayrah said that the Messenger of Allah said, مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ» Any person who takes a bath on Friday like the bath for sexual impurity and then goes for the prayer in the first hour, it is as if he had sacrificed a camel. Whoever goes in the second hour, it is as if he had sacrificed a cow. Whoever goes in the third hour, then it is as if he had sacrificed a horned ram. If one goes in the fourth hour, then it is as if he had sacrificed a hen. Whoever goes in the fifth hour, then it is as if he had offered an egg. When the Imam appears, the angels present themselves to listen to Allah’s remembrance. It is recommended that one cleans his body, performs Ghusl, wears his best clothes, applies perfume and uses Siwak tooth stick for Jumu`ah. We mentioned that Abu Sa`id narrated that the Messenger of Allah said, غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلى كُلِّ مُحْتَلِمٍ وَالسِّوَاكُ وَأَنْ يَمَسَّ مِنْ طِيبِ أَهْلِهِ» Ghusl on the day of Jumu`ah is Wajib required from every Muhtalim and also using Siwak and applying some of his household’s perfume. Imam Ahmad recorded that Abu Ayyub Al-Ansari said that he heard the Messenger of Allah say, w مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَمَسَّ مِنْ طِيبِ أَهْلِهِ إِنْ كَانَ عِنْدَهُ وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِ ثُمَّ خَرَجَ حَتْى يَأْتِيَ الْمَسْجِدَ فَيَرْكَعَ إِنْ بَدَا لَهُ وَلَمْ يُؤْذِ أَحَدًا، ثُمَّ أَنْصَتَ إِذَا خَرَجَ إِمَامُهُ حَتْى يُصَلِّيَ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى» Whoever performs Ghusl on Friday and applies perfume, if he has any, wears his best clothes, then goes to the Masjid and performs voluntary prayer, if he wishes, does not bother anyone, listens when the Imam appears until he starts the prayer. Then all of this will be an expiation for whatever occurs between that Friday and the next Friday. Abu Dawud and Ibn Majah recorded in their Sunans that `Abdullah bin Salam said that he heard the Messenger of Allah say, while on the Minbar مَا عَلَى أَحَدِكُمْ لَوِ اشْتَرَى ثَوْبَيْنِ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ سِوَى ثَوْبَيْ مِهْنَتِهِ» What harm would it cause if one of you bought two garments for the day of Jumu`ah, other than the garment he wears daily `A’ishah said that during a speech he gave on a Friday when he saw people wearing Nimar garments, the Messenger of Allah said, مَا عَلَى أَحَدِكُمْ إِنْ وَجَدَ سَعَةً أَنْ يَتَّخِذَ ثَوْبَيْنِ لِجُمُعَتِهِ سِوَى ثَوْبَيْ مِهْنَتِهِ» When one of you has wealth, he should keep two garments for Friday, other than the two garments he has for his daily wear. Ibn Majah collected this Hadith. The Meaning of the Call in the Ayah is the Adhan that precedes the Khutbah Allah said, ﴿إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ﴾ When the call is proclaimed for the Salah on Friday, referring to the Adhan which was called, during the time of the Prophet , when he came out of his house and sat on the Minbar. The Adhan would be called before the Prophet near the door of the Masjid. As for the earlier Adhan that the Leader of the faithful, `Uthman bin Affan added, it was done because the Muslims increased in number during his time. Al-Bukhari recorded that As-Sa’ib bin Yazid said, “In the lifetime of the Prophet , Abu Bakr and `Umar, the Adhan for the Friday prayer was pronounced while the Imam sat on the pulpit. But during `Uthman’s later time when the Muslims increased in number, an additional call was pronouced upon Az-Zawra’, meaning the Adhan was called upon the house which was called Az-Zawra”’ Az-Zawra’ was the tallest house in Al-Madinah near the Masjid. Prohibiting buying and selling after the Call on Friday, and the Exhortation to seek Provisions after it Allah said, ﴿وَذَرُواْ الْبَيْعَ﴾ and leave off business. means, hastening to the remembrance of Allah and abandoning business, when the call to the Friday prayer is made. Therefore, the scholars of Islam agree, it is prohibited for Muslims to engage in business transactions after the second Adhan. Allah’s statement, ﴿ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ﴾ That is better for you if you did but know! means, `your abandoning buying and selling, and instead, corcentrating your attention to Allah’s remembrance and the prayer are better for you in this life and the Hereafter, if you but knew.’ Allah’s statement, ﴿فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَوةُ﴾ Then when the Salah is complete, means, when the Friday prayer is finished, ﴿فَانتَشِرُواْ فِى الاٌّرْضِ وَابْتَغُواْ مِن فَضْلِ اللَّهِ﴾ you may disperse through the land, and seek the bounty of Allah, After Allah forbade Muslims from working after hearing the Adhan and ordered them to gather for the Friday prayer, He allowed them to spread throughout the earth and seek bounty after the prayer is finished. Ibn Abi Hatim recorded that when the Friday prayer finished, `Irak bin Malik would stand by the gate of the Masjid and invoke Allah, saying, “O Allah! I have accepted and complied with Your Call, performed the prayer You ordered and dispersed as You ordered me. Therefore, grant me of Your favor and You are the best of those who grant provisions.” Allah’s statement, ﴿وَاذْكُرُواْ اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾ and remember Allah much, that you may be successful. means, while you are buying and selling, giving and taking, remember Allah much and do not let this life busy you from what benefits you in the Hereafter. There is a Hadith that states, مَنْ دَخَلَ سُوقًا مِنَ الْأَسْوَاقِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ» Whoever enters a marketplace and says, “La ilaha illallah, He is alone without partners, His is the sovreignty and His is the praise, and He is Able to do all things.” Then Allah will record a thousand-thousand a million good deeds for him and will erase a thousand-thousand evil deeds. Mujahid said, “A servant of Allah will not be among those who remember Allah often, until he does so while standing, sitting and lying down.” Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi perintah ini menunjukkan pengertian ibahah atau boleh dan carilah carilah rezeki karunia Allah, dan ingatlah Allah dengan ingatan sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung yakni memperoleh keberuntungan. Pada hari Jumat, Nabi saw. berkhutbah akan tetapi tiba-tiba datanglah rombongan kafilah membawa barang-barang dagangan, lalu dipukullah genderang menyambut kedatangannya sebagaimana biasanya. Maka orang-orang pun berhamburan keluar dari mesjid untuk menemui rombongan itu, kecuali hanya dua belas orang saja yang masih tetap bersama Nabi saw. lalu turunlah ayat ini. Apabila kalian telah melakukan salat, maka bertebaranlah untuk berbagai kepentingan. Carilah karunia Allah dan berzikirlah kepada-Nya banyak-banyak, dalam hati maupun dan dengan ucapan. Mudah-mudahan kalian memperoleh keberuntungan dunia dan akhirat. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Perintah setelah larangan menunjukkan mubah, yakni silahkan bertebaran lagi di bumi untuk mencari rezeki. Oleh karena kesibukan untuk bekerja dan berdagang biasanya membuat lalai dari mengingat Allah, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan untuk banyak mengingat-Nya. Baik ketika berdiri, duduk maupun berbaring. Karena banyak berdzikr merupakan sebab terbesar untuk beruntung. Hukum Tajwid Surat Al-Jumuah Ayat 9-10 Beserta Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Jumu’ah 3 alqur’anmulia Tajwid Surat Al Jumuah Ayat 10-11 - MasRozak dot COM Tajwid Surat Al Jumuah Ayat 9 – SURAH AL JUMU’AH AYAT 9 11 YouTube - YouTube Detail Bacaan Merdu Surat Al Jumu Ah Ayat 9 11 Mudah Untuk Ditiru Youtube Surat Al Jumuah Ayat 9 Sampai 11 / Tajwid Surat Al Jumuah Ayat 9 Masrozak Dot Com / ☆ on we do not stay all the mp3 files as they are in. Al-Jumu’ah SURIANI SUKARDI Kamu Harus Tahu, Ini Sebab Turunnya Surat Al-Jumu’ah kandungan surah al-jumu’ah ayat 9 sampai 11 - Surat Al Jumuah Ayat 9 Sampai 11 / Tajwid Surat Al Jumuah Ayat 9 Masrozak Dot Com / ☆ on we do not stay all the mp3 files as they are in. Hukum Tajwid Surat Al-Jumuah Ayat 9-10 Beserta Penjelasannya Bacaan Merdu SURAT AL-JUMU’AH ayat 9-11, mudah untuk ditiru. - YouTube Surah Al-Jumu’ah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Asbabun Nuzul Surah Al-Jumu’ah alqur’anmulia Tafsir Surah Al-Jumu’ah Ayat 9-11 - Mutiara Dakwah Tajwid Surat Al Jumuah Ayat 9 - MasRozak dot COM AL Quran Digital Online Indonesian Translation [629] Al-Jumu’ah Hari Jum’atAyat 9 - الجمعة Surat Al Jumuah Ayat 9 Sampai 11 / Tajwid Surat Al Jumuah Ayat 9 Masrozak Dot Com / ☆ on we do not stay all the mp3 files as they are in. Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Munaafiquun 3 alqur’anmulia Surat Al-Jumu’ah Arab, Latin dan Arti Terjemahan Indonesia - Tafsirayatshalatjumat 140221093108 Phpapp01 PDF by - ppt download Asbabun Nuzul Surat Al-Jumuah ayat… - Bisa Baca Al-Quran Facebook Surah Al Jumu’ah ayat 9 [QS. 629] » Tafsir Alquran Surah nomor 62 ayat 9 Bacaan Surat Al Jumuah, 11 Ayat, Lengkap Beserta Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia - Surah Al-Jumuah Ayat 9-10; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an - Kandungan Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah Ayat 9-11 Tentang Etos Kerja - Bacaan Madani Bacaan Islami dan Bacaan Masyarakat Madani Surat+al+jumuah+ayat+9-11 Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Jumuah Ayat 11 Lengkap Dengan Surah Al Jumu’ah ayat 9 [QS. 629] » Tafsir Alquran Surah nomor 62 ayat 9 Al Jumuah Ayat 10 Arab, Latin dan Artinya Perkata Indonesia dan Inggris Surah Al-Jumu’ah Ayat 9-11 Bulan Puasa Untuk Malas-Malasan ?? Al-Jumuah 9-11 – Dompet Dhuafa Jateng Surat Al Jumuah Ayat 9 10 bacaan latin surat al-jumu’ah; 9-11 - SURAT AL-JUMU’AH AYAT 9-11 - WILDAN ALAMSYAH - YouTube Tafsir ayat shalat jum’at Surat Al Jumuah ayat 1 sampai 11 Arab, Latin dan Artinya Persyarikatan Muhammadiyah - Dalam potongan QS. Al-Jumu’ah ayat 11 menjelaskan, bahwasannya Allah Subhanahu wata’ala adalah sebaik-baik pemberi rezeki. Maka pastilah Allah SWT akan memberikan rezeki kepada makhluk yang bertawakal kepadaNya tepat pada Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Jumuah Ayat 9 Lengkap Dengan Surat Al Jumuah Ayat 9 dan 10 serta Hukum Bacaan Tajwid dengan Penjelasannya Surat Al-Jumu’ah Arab, Latin, dan Terjemahan Arti AL-QURAN ONLINE surahaljumuah hashtag on Twitter by - ppt download Kandungan Surat Al Jumuah Ayat 9 - 11 Tentang Etos Kerja - YouTube QS 62 9 Quran Surat Al Jumu’ah Ayat 9 Terjemah Bahasa Indonesia - Al Quran Indonesia Tuliskan qs Al jumuah ayat 9-10 dan jelaskan asas keseimbangan antara urusan dunia dan ibadah - Tajwid Surat Al Jumuah Ayat 9 - MasRozak dot COM Kaligrafi Surat Al Jumuah Ayat 10 Percetakan Serang - Print Digital Print Kalender 2022 Tafsir Surah al-Jumu’ah ayat 9-11, Hukum Jual Beli di Hari Jum’at Tafsir Surah al-Jum’ah Ayat 9 Fokuslah Melaksanakan Salat dan Jangan Terbelenggu Dengan Dunia Bincang Syariah DOC TEKS AYAT 9 SAMPAI 11 SURAT Al-JUMUAH Arif Rahmat - Tafsir Al Jumuah PDF Ahmad Sanusi Husain Malaysia - Surah Al-Jumu’ah, ayat 9-11 Quran AlQuran SurahAlJumuah Surah62 QuranBM JumaatMubarak Facebook Tafsir Surah Al-Jumu’ah Ayat 1-4 - Mutiara Dakwah DOC Tugas ayat Helmi Nida - Surah Al Jumu’ah ayat 9 [QS. 629] » Tafsir Alquran Surah nomor 62 ayat 9 Kaligrafi Surat Al Jumuah Ayat 10 Percetakan Serang - Print Digital Print Kalender 2022 Tuliskan ayat dan jelaskan maksud surah al jumuah 62 ayat 9 ? ​ Tugas Quran Hadis PDF Surat Al Jumuah Ayat 1 Beserta Tajwid dan Penjelasan - Islamitu Surat Al Jumu Ah Ayat 9 - Revisi Id Al-Jumu’ah ayat 9 - YouTube 62 Tafsir Surat Al-Jumu’ah Ayat 9-10 - Tafsir Ibnu Katsir Terlengkap - Tafsir Ibnu Katsir Surah Al Jumu’ah Ayat 9-11 - Sheikh Abdul Majid Al Arkani - KepoTimes Q. S. Al-Jumuah 11 Kutipan quran, Kutipan pelajaran hidup, Pohon kehidupan Surah Al Jumu’ah ayat 11 [QS. 6211] » Tafsir Alquran Surah nomor 62 ayat 11 Arti perkata surah al jumu’ah ayat 9 - 10 - 5GArt Kaligrafi - Al jumuah ayat 9 sampai 11 DOC Menyikapi Kehidupan Menurut Al-Qur’an Surat Al Jumu’ah ayat 9-11 dan Surat Al Qashas ayat 77 Tafsir Laras Hanifah - Etos Kerja QS. Al-Jumu’ah 9-11 ade jalaludin Surat Al-Jumu`ah [624-11] - The Noble Qur’an - القرآن الكريم Tafsir Surat Al-Jumuah Ayat 9, Etika Jual Beli 062 SURAT AL JUMU’AH AYAT 11 DAN TERJEMAHAN PER KATA - YouTube SurahJumuah Instagram posts photos and videos - Isi Kandungan Surat Al Jumuah Ayat 9, Tentang Mewajibkan untuk Hadiri Sholat Jumat dan Dengarkan Khutbah - Mantra Sukabumi Surah Al Jumuah Ayat 1-11 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya - Smol Id Tafsir Surah al-Jumu’ah ayat 9-11, Hukum Jual Beli di Hari Jum’at Surat Al-Jumu’ah Ayat 9 Dan 10 Beserta Artinya / Surah Al Jumu Ah Ayat 9 10 Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; ETOS KERJA DALAM ISLAM Rian Hidayat, - ppt download TERJEMAHAN PERKATA SURAJ AL-JUMUAH 9-10 - Tafsir ayat shalat jum’at AL Quran Digital Online Indonesian Translation [6210] Al-Jumu’ah Hari Jum’atAyat 10 - الجمعة Tuliskan ayat dan jelaskan maksud surah al jumuah 62 ayat 9 ? ​ Surat Al Jumu Ah Ayat 9 Berikut Bacaan Surah Al Jumuah Ayat 1-11 Arab dan Terjemah - Cerita Depok Surah Al Jumuah Ayat 1-11, Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia - Portal Jember Surat Al Jumuah Ayat 1-11 Lengkap Beserta Arab, Latin, dan Terjemah Bahasa Indonesia - Jatim Network MUROTTAL SURAH AL-JUMU’AH AYAT 9-11 ..📖 - YouTube Download Lagu Al Jumuah 9 11 Mp3 & Video Gratis Download Lagu Aljumuaah Ayat9 MP3, Video MP4 & 3GP PDF Pemahaman dan Pengamalan Surat Al Jumuah Ayat 9-10 Studi Kasus Pada Pedagang di Lingkungan Masjid Ampel Surabaya arabnya surat alzumu’ah ayat 9 dan 10 - Surat Al Jumuah 9 Tentang Perintah Sholat Jumat Arab dan Terjemahan Tidak Hanya Sekedar Mendatangi Shalat Jum’at, Perhatikan Juga Hal-Hal Ini Tafsir Surat Al-Jumu’ah Ayat 9-10 - Download Lagu Al Jumuah 9 11 Mp3 & Video Gratis Surat Al-Jumu’ah Ayat 1-11 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan - Mobile Streaming Tadabbur Quran Surat Al-Jumuah ayat 1-11 - Ahmed Alshafey Vidio Download Lagu Surat Al Jumuah Syekh Misyari Rasyid MP3, Video MP4 & 3GP Assalamu alaikum wr. wb, salam kami ucapkan kepada pengunjung blog kajian muslim, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan pembahasan hukum tajwid pada surat al jumuah ayat 9 -10, sural al jumuah ini adalah surat ke 62 dalam al-quran yang terletak pada juz 28, dalam pembahasan hukum tajwid pada blog ini sudah kami lengkapi dengan penjelasan dari tiap-tiap hukum tajwid yang ada, dengan adanya metode ini mudah-mudahan teman-teman yang baru belajar dapat dengan mudah untuk memahami hukum tajwid yang ada. Nah teman-teman berikut ini adalah pembahasan hukum tajwid pada surat al jumuah ayat 9-10 yang sudah dilengkapi dengan keterangannya, semoga teman-teman semua dapat dengan mudah memahaminya ya. Hukum tajwid surat al-jumuah ayat 9-10 ARTINYA 9.WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN! APABILA TELAH DISERU UNTUK MELAKSANAKAN SALAT PADA HARI JUMAT, MAKA SEGERALAH KAMU MENGINGAT ALLAH DAN TINGGALKKANLAH JUAL BELI. YANG DEMIKIAN ITU LEBIH BAIK BAGIMU JIKA KAMU MENGETAHUI. 10. APABILA SALAT TELAH DILAKSANAKAN, MAKA BERTEBARANLAH KAMU DI BUMI; CARILAH KARUNIA ALLAH DAN INGATLAH ALLAH BANYAK-BANYAK AGAR KAMU BERUNTUNG. HUKUM TAJWID SURAT AL-JUMUAH AYAT 9 1. Mad zaid munfasil Kenapa disebut mad zaid munfasil? Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat. 2. Alif lam syamsiyyah Yaitu alif elam bertemu dengan huruf lam yang disembunyikan, tanda tasydid yang diatas itu menandakan huruf lam yang disembunyikan, cara bacanya huruf elam di masukan ke huruf lam huruf syamsiyyah yang disembunyikan. 3. Mad thabi'i mad asli Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 4. Mad Badal Hamzah berbaris vertikal, Yaitu pengganti dari huruf yang semula bertemu dengan hamzah mati di hadapannya, baris vertikal itu pengganti dari huruf yang semula, panjangnya dibaca 2 harakat. 5. Mad zaid munfasil Yaitu mad thabi'i berada dalam satu kalimah menghadapi hamzah yang ada di kalimat lain, panjangnya 2 harkat sampai 5 harakat. 6. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 7. Mad thabi'i mad asli Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 8. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf lam bertemu dengan alif yang dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 9. Idgham bighunah Yaitu nun mati bertemu dengan ya huruf idgham, cara bacanya suara nun dimasukan ke huruf ya, cara membacanya di tahan serta dengung. 10. Alif lam qomariyyah Yaitu alif lam bertemu dengan huruf jim huruf Qomariyyah, cara membacanya lam mati dibaca jelas. 11. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf lam bertemu dengan alif yang dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 12. Tarqiq Yaitu huruf ra barisnya kasrah, cara membacanya huruf ra dibaca tipis. 13. Tarqiq Yaitu sebelum lam nya lafadz allah lam jalalah ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya lafadz allah dibaca tipis panjangnya 2 harakat. 14. Alif lam qomariyyah Yaitu alif lam bertemu dengan huruf ba huruf Qomariyyah, cara membacanya lam mati dibaca jelas. 15. Mad Layyin Yaitu mad yang didalam kalimat ada huruf wau atau ya yang barisnya mati sebelumnya ada baris fatah, berhadapan dengan satu huruf yang hidup dalam satu kalimat saat diwaqafkan, cara membacanya lemas. 16. Tanda waqaf Yaitu singkatan dari Al waqfu aula artinya lebih baik waqaf dari pada washal lebih baik berhenti daripada lanjut. 17. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf dzal bertemu dengan alif yang dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 18. Dibaca idzhar Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf kha, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 19. Idgham bilaghunah / idgham bighoiri ghunah Yaitu tanwin mati bertemu dengan huruf lam, cara membacanya suara tanwin dimasukan ke huruf lam serta tidak memakai dengung. 20. Dibaca idzhar Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf hamzah, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 21. Ikhfa ab'adh Yaitu nun mati bertemu dengan huruf kaf, cara membacanya nun mati berubah menjadi suara "NG". 22. Ikhfa aqrob Yaitu nun mati bertemu dengan huruf ta, cara membacanya suara nun mari dibaca antara idzhar dan idgham. 23. Dibaca idzhar Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf ta, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 24. Mad arid lisukun Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat. HUKUM TAJWID SURAT AL-JUMUAH AYAT 9 1. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 2. Alif lam syamsiyyah Yaitu alif lam bertemu dengan huruf shad huruf syamsiyyah, cara bacanya huruf lam di masukan ke huruf shad huruf syamsiyyah. 3. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf lam bertemu dengan alif yang dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 4. Ikhfa aqrob Yaitu nun mati bertemu dengan huruf ta, cara membacanya suara nun mari dibaca antara idzhar dan idgham. 5. Mad thabi'i mad asli Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 6. Alif lam qomariyyah Yaitu alif lam bertemu dengan huruf hamzah huruf Qomariyyah, cara membacanya lam mati dibaca jelas. 7. Tafhim Yaitu Ra mati sebelumnya ada baris fatah, cara membacanya huruf ra mati dibaca tebal. 8. Qalqalah sugra Yaitu huruf ba barisnya mati sukun. 9. Mad thabi'i mad asli Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 10. Ikhfa ausat Yaitu huruf nun mati bertemu dengan huruf fa, cara membacanya ditahan serta dengung condong ke huruf "M". 11. Tarqiq Yaitu sebelum lam nya lafadz allah lam jalalah ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya lafadz allah dibaca tipis panjangnya 2 harakat. 12. Tafhim Lafadz allah dibaca tafhim yaitu sebelum lam nya lafadz allah lam jalalah ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya lafadz allah dibaca tebal panjangnya 2 harakat. 13. Mad thabi'i mad asli Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 14. Idgham bilaghunah / idgham bighoiri ghunah Yaitu tanwin bertemu dengan huruf lam, cara membacanya suara tanwin dimasukan ke huruf lam serta tidak memakai dengung. 15. Dibaca idzhar Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf ta, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 16. Mad arid lisukun Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat. Nah teman-teman itulah hukum tajwid yang dapat kami terangkan pada halaman ini semoga penerangan hukum tajwid yang ada pada blog ini dapat dengan mudah teman-teman fahami, oh ia jangan lupa untuk membaca artikel yang lainnya ya yaang ada di blog ini, untuk artikel kali ini saya cukupkan sampai disini, akhir kata saya ucapkan wasalam.

hukum tajwid surah al jumu ah ayat 9 10