menarikkarena dua kebudayaan yang saling bertemu dan melakukan serangkaian kehidupan dalam kondisi norma sosial yang berbeda, sehingga bagaimana proses pembentukan struktur dan kultur baru dalam masyarakat yang digunakan untuk rujukan berperilaku di tengah-tengah budaya Jawa. Beberapa penelitian yang telah
MultikulturalSosial: Ciri Faktor Dampak Masyarakat Indonesia. Multikulturalisme adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan cara pandang seseorang terhadap keragaman dalam kehidupan di dunia. Multikulturalisme juga mencakup kebijakan kebudayaan dalam memahami bagaimana keberagaman budaya dapat diterima oleh masyarakat.
Jawaban Menurut Lemhannas, Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap ketahanan Nasional negara Indonesia dengan asas Pancasila dan UUD 1945. Ada 4 latar belakang penting atas terbentuknya cara pandang bangsanya terhadap suatu negara yang bernama Negara Republik Indonesia.
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah lebih baik melalui interaksi sosial dengan lingkungan sekitar.. Mengutip Kemdikbud RI, berikut ini penjelasan mengenai pengertian lembaga pendidikan, peran dan fungsi lembaga pendidikan:. Pengertian lembaga pendidikan
DPRmerupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk undang-undang, berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 20 ayat (1). Nah, supaya teman-teman mengetahui proses pembentukan Undang-Undang dan Perppu, mari kita perhatikan penjelasan berikut ini. Proses Pembuatan Undang-Undang
rbteJm. Masyarakat adalah salah satu unsur penting terbentuknya suatu negara. Tanpa mereka, tidak ada yang menjalankan peraturan di negara tertentu dan mimpi serta cita-cita suatu negara tidak akan mungkin dapat terwujud. Lalu, apa itu sebenarnya masyarakat dan kenapa kehadirannya begitu dibutuhkan? Pengertian Masyarakat Masyarakat society diartikan sebagai sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antara entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen saling tergantung satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Pengertian Masyarakat Menurut Ahli Ada beberapa pengertian terkait apa itu masyarakat. Seorang ahli, Selo Sumardjan mengatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. Emile Durkheim mengartikan masyarakat sebagai suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya. Sementara itu, Paul B. Horton & C. Hunt mendefinisikan masyarakat sebagai kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok/ kumpulan manusia tersebut. Menurut Drs. Ayat Suryatna 199666 , pada prinsipnya suatu masyarakat terwujud apabila di antara kelompok individu-individu tersebut telah lama melakukan kerja sama serta hidup bersama secara menetap. Ciri-ciri Masyarakat Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang. Bergaul dalam waktu lama. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan. Menimbulkan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lain. Proses Terbentuknya Masyarakat Untuk menganalisis secara ilmiah terkait proses terbentuknya masyarakat sekaligus masalah yang ada sebagai proses yang sedang berjalan atau bergeser, diperlukan suatu konsep. Dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi, hal itu disebut dinamika sosial. Dinamika masyarakat dan kebudayaan adalah pergerakan atau pergeseran suatu budaya meliputi pengetahuan, gagasan, dan ide atau kebiasaan masyarakat dari hal lama kepada suatu hal baru. Pergeseran masyarakat dan kebudayaan ini disebut dengan dinamika sosial. Secara umum dinamika sosial merupakan suatu proses yang luas, lengkap dan menyeluruh yang mencakup suatu tatanan kehidupan manusia. 1. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri Proses ini dibagi menjadi tiga, yakni proses internalisasi, proses sosialisasi, dan enkulturasi Proses internalisasi adalah proses panjang sejak manusia dilahirkan sampai ia hampir meninggal, di mana ia belajar menanamkan dalam kepribadian segala perasaan dosa, bersalah, malu dan hasrat mempertahankan hidup, bergaul, meniru. Proses sosialisasi adalah pengenalan kehidupan pada makhluk baru, seperti bayi/ lingkungan baru, proses sosialisasi ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Enkulturasi pembudayaan mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-adat, norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaan. 2. Proses Evolusi Sosial Proses modifikasi atau perubahan unsur-unsur kebudayaan suatu kelompok masyarakat yang berlangsung secara lambat laun atau bertahap dalam kurun waktu tertentu, dari bentuk yang sederhana sampai yang paling kompleks. 3. Difusi Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur kebudayaan ke seluruh penjuru dunia yang disebut difusi. 4. Akulturasi Proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. 5. Asimilasi Proses sosial yang timbul apabila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda, kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. 6. Inovasi Inovasi adalah suatu proses pembaharuan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Golongan Masyarakat Masyarakat dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu 1. Masyarakat Tradisional Masyarakat tradisional masih dikuasai oleh adat istiadat lama. Dalam melangsungkan hidupnya, mereka bergantung pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya. Masyarakat ini dapat juga disebut masyarakat pedesaan atau masyarakat desa. 2. Masyarakat Modern Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini. Perubahan-Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Masyarakat Transisi Masyarakat transisi adalah masyarakat yang mengalami perubahan dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan yang mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja dari pertanian dan mulai masuk ke sektor industri.
Artikel ini membahas mengenai pengertian, unsur, serta proses pembentukan budaya universal. — Kamu pernah kepikiran gak sih, kok semua orang di berbagai negara itu berbicara menggunakan bahasa yang berbeda ya? Kenapa gak satu bahasa aja sih di seluruh dunia biar gampang ngobrolnya kalo ada bule? Jadi gais, bahasa ini sebenarnya adalah salah satu unsur budaya, loh. Dan budaya itu dapat kamu jumpai di berbagai belahan dunia. Eh, tapi budaya itu apa, ya? Dan kenapa bisa ada di mana-mana? Yuk, simak penjelasannya dari aku ya! Budaya Jadi, kalo menurut Selo Soemardjan, kebudayaan adalah hasil cipta, karya, dan karsa manusia. Jadi, apapun yang dihasilkan oleh manusia itu bisa disebut sebagai budaya, loh. Nah, biar makin jelas, coba kamu perhatikan gambar di bawah ini, ya! Berdasarkan gambar di atas, ternyata wujud budaya itu bisa banyak banget, gak cuma rumah dan pakaian tradisional aja. Tapi, kamu pernah kepikiran gak sih, kalo di berbagai belahan bumi, semua manusia itu memiliki budayanya masing-masing? Nah, ini nih yang disebut sebagai kebudayaan universal. Baca juga Mobilitas Sosial Pelbagai Bentuk dan Faktor Kebudayaan Universal Kebudayaan universal itu apa, sih? Jadi nih gais, budaya itu dimiliki oleh semua peradaban di muka bumi, sehingga disebut universal. Nah, sebelum aku bahas lebih lanjut lagi, kamu perlu tau dulu ya unsur-unsur budaya universal itu ada apa aja. Coba simak di bawah, ya! Dari gambar di atas, coba kita ambil satu bahasan ya, tentang bahasa. Bahasa itu disebut sebagai salah satu unsur budaya universal karena setiap kebudayaan dari berbagai daerah pasti memiliki bahasa. Walaupun bahasa di tiap daerah atau negara itu berbeda-beda. Begitu juga seperti unsur lainnya, seperti teknologi. Semua kebudayaan pasti memiliki teknologi, hanya saja masing-masing teknologinya pasti mempunyai ciri khas dan fungsinya sendiri. Nah, dari perumpamaan di atas, sekarang kamu udah tau berarti ya, apa aja unsur kebudayaan universal dan alasannya mengapa mereka disebut universal. Sekarang, kita masuk ke bahasan berikutnya ya, tentang gimana awal mulanya kebudayaan itu bisa terbentuk. Baca juga Masyarakat Multikultural dan Karakteristiknya Proses Terbentuknya Kebudayaan Menurut kamu, bisa gak sih kita sebagai individu menghasilkan budaya sendiri? Atau, apa sebenarnya kebudayaan itu udah otomatis ada dari sananya ya di masing-masing daerah? Jawabannya bisa dong, geng! Kita sebagai individu bisa loh menghasilkan suatu budaya, makanya ada yang disebut sebagai budaya individu. Jadi, budaya individu adalah hasil cipta atau pola pikir yang dimiliki seseorang. Misalnya, kamu sebagai individu menciptakan suatu alat musik baru, atau kamu menulis sebuah lagu, atau kamu memiliki ide yang bisa ngebantu kamu dalam belajar tiap harinya. Nah, itu tandanya, kamu menciptakan sesuatu kan, berarti itu adalah budaya individu kamu, loh! Sekarang pertanyaannya, apa sih awal mulanya yang bikin kita selaku manusia kok bisa menghasilkan budaya? Jawabannya adalah karena kita punya dorongan atau motivasinya, gais! Jadi, ada 4 dorongan yang bisa menjadi cikal bakal terbentuknya suatu budaya, nih. Dorongan tersebut adalah dorongan naluri, inderawi, akal, dan religi/keagamaan. Dorongan Naluri, yaitu timbul semata-mata karena dorongan naluri. Misalnya, seorang bayi secara naluri akan menangis apabila dia merasakan lapar atau haus. Dorongan Indrawi, yaitu timbul karena rangsangan yang dirasakan oleh manusia melalui panca indranya, seperti penglihatan, peraba, pendengaran, dan pengecap. Misalnya, karena mengamati pemandangan di kampung, akhirnya kamu bisa menghasilkan lukisan pemandangan yang indah. Dorongan Akal, yaitu sebuah dorongan yang muncul karena kemampuan kita sebagai manusia yang dapat memanfaatkan akal dan pikiran untuk kemudahan hidup kita. Misalnya, untuk memudahkan menggambar sebuah lingkaran, akhirnya diciptakan lah sebuah alat bernama jangka. Dorongan Religi, yaitu dorongan yang dirasakan karena dasar kepercayaan atau dorongan rohani. Misalnya, karena kepercayaan, manusia akhirnya melahirkan tradisi atau kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan kegiatan keagamaan, seperti ritual pemakaman yang diiringi oleh doa-doa atau tradisi sejenis. Nah, sekarang, berarti kamu udah tau ya gais, apa aja sih yang masuk dalam unsur budaya universal, dan juga apa aja yang menjadi dorongan lahirnya suatu budaya. Tapi kayaknya masih ada pertanyaan yang belom kejawab gak, ya? Hmmm… “Terus kak, kenapa budaya itu bisa beda-beda bentuknya kalo dorongannya cuma dari 4 hal itu?” Nah, itu dia pertanyaannya. Dengan dorongan yang sama, budaya yang lahir bisa beda, loh. Kenapa hayoo kok bisa gitu ya? xixixi. Jadi jawabannya, karena suatu budaya itu dipengaruhi oleh banyak hal loh, bukan hanya dari dorongannya aja. Suatu budaya juga dipengaruhi oleh lokasi atau tempat tinggal manusianya secara geografis, daerah lingkungan sekitarnya, kepercayaannya, cara interaksi, pola kehidupan, hingga tingkat pendidikannya. Itu makanya, kita di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki bahasa daerah yang jauh lebih banyak daripada negara-negara di benua Amerika, yang tidak banyak dipisahkan oleh lautan. Jadi, faktor geografis Indonesia itu mempengaruhi berbagai macam bahasa yang ada di dalamnya. Gitu, gengs. Oke gais, jadi untuk bahasan kali ini cukup sampe di sini aja ya. Aku mau apresiasi banget nih buat kamu yang udah baca tulisan ini sampai selesai, jadi terharuuu huhuw. Kalo mau masih kurang puas sama bahasan aku kali ini, boleh banget ya langsung langganan ruangbelajar aja! Jadi selain bisa baca-baca tulisan kayak gini, masih banyak banget materi pelajaran IPS dan pelajaran lainnya yang lebih menarik lagi pembahasannya, loh. Jadi, jangan sungkan buat langsung langganan aja ya gais huehe. Sampai jumpa di tulisan berikutnya, dadah! Referensi Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi jakarta Aksara Baru, 1979 Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari 2019. Pengantar Antropologi Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi. Aura Publisher.
- Lembaga sosial berperan besar dalam kehidupan masyarakat. Keberadaan lembaga sosial membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya, sekaligus menjaga berbagai nilai maupun norma kemasyarakatan yang berlaku. Lembaga sosial juga mengatur proses dan prosedur terkait hubungan antar-sesama manusia saat sedang menjalani kehidupan sosial dengan tujuan mewujudkan keteraturan hidup antar sesama. Ada sejumlah jenis lembaga sosial yang bisa ditemukan di masyarakat, seperti Lembaga Keluarga; Lembaga Ekonomi, Lembaga Agama; Lembaga Pendidikan; Lembaga Politik; Lembaga Hukum, hingga Lembaga Budaya. Masing-masing jenis lembaga sosial di atas memiliki fungsi berlainan. Selain itu, contoh lembaga sosial Keluarga, Agama, Ekonomi, Politik, Pendidikan, dan Budaya juga bisa ditemukan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pengertian Lembaga Sosial Menurut para Ahli Mengutip penjelasan Rahardjo dalam Pengantar Sosiologi Perdesaan dan Pertanian 1999158, lembaga sosial merupakan perwujudan dari kompleksitas bermacam norma dan kebiasaan, yang keberadaannya berfungsi untuk mempertahankan nilai-nilai penting di dalam kehidupan masyarakat, sekaligus menjadi wadah untuk memenuhi kebutuhan atau mempejuangkan kepentingan tertentu di itu, Robert Mac Iver dan Charles H. Page, sebagaimana dikutip oleh Yesmil Anwar dan Adang dalam buku Sosiologi untuk Universitas 2013200, mendefinisikan lembaga sosial sebagai tata cara atau prosedur yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar-manusia yang hidup bersama dalam suatu kelompok kemasyarakatan. Dua definisi di atas menunjukkan bahwa lembaga sosial tidak dimaknai sebagai suatu organisasi sebagaimana makna umum dari kata "lembaga" di bahasa Indonesia. Kenapa demikian?Dewi Wulansari dalam Sosiologi Konsep dan Teori 2009 93, mencatat pendapat Paul B. Harton dan Chester L. Hunt yang memberi penjelasan bahwa istilah "Lembaga Sosial" yang digunakan dalam studi sosiologi berbeda dari konsep umum. Jadi, dalam kajian sosiologi, kata "lembaga" dalam konsep "Lembaga Sosial" tidak berarti sebuah bangunan, kumpulan dari banyak orang, maupun juga Contoh Perubahan Sosial dalam Masyarakat di Kehidupan Sehari-hari Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok & Antar-Kelompok Lembaga sosial, yang dalam bahasa Inggris disebut social institution, didefinisikan dalam ilmu sosiologi sebagai suatu sistem norma untuk mencapai sebuah tujuan atau kegiatan yang dianggap penting oleh masyarakat. Lembaga sosial juga bisa berupa suatu kumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkaitan dengan kegiatan pokok tertentu di kehidupan manusia. Sederhananya, pengertian lembaga sosial adalah keseluruhan dari sistem norma atau aturan yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Dalam rumusan definisi ringkas yang lainnya, lembaga sosial diartikan sebagai himpunan dari norma-norma yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Meskipun demikian, dalam masyarakat, bentuk lembaga sosial sering kali berupa organisasi baik formal maupun non-formal. Akan tetapi, dalam kajian sosiologi, lembaga itu tidak dimaknai sekadar sebagai sebuah organisasi. Contoh Lembaga Sosial di Masyarakat Lembaga sosial terbentuk karena ada kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan keteraturan dalam kehidupan bersama. Lembaga sosial juga hadir guna memenuhi kebutuhan pokok bagi setiap anggota masyarakat. Setidaknya, di kehidupan masyarakat secara umum, ada 6 jenis lembaga sosial yang selalu ada yakni Lembaga Keluarga; Lembaga Ekonomi, Lembaga Agama; Lembaga Pendidikan; Lembaga Politik; dan Lembaga Budaya. Masing-masing dari 6 jenis lembaga sosial dalam masyarakat tersebut memiliki fungsi berbeda. Namun, ada juga sejumlah fungsi umum lembaga sosial dalam masyarakat, yakni Memberikan pedoman bertingkah laku menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup. Menjaga keutuhan masyarakat agar hidup serasi dan harmonis. Memberi pedoman ke masyarakat untuk mengadakan sistem kontrol sosial pengawasan. Berikut ini penjelasan tentang contoh lembaga sosial di masyarakat yang terdiri dari enam jenis di atas, beserta pengertian dan Fungsi dan contoh lembaga KeluargaSalah satu jenis lembaga sosial yang paling mudah ditemui di masyarakat sekaligus memiliki peran paling penting bagi kehidupan manusia adalah keluarga. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto dalam Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan 2010227 menuliskan, keluarga merupakan dasar semua lembaga sosial yang ada di masyarakat. Sebab, di semua bentuk masyarakat, keluarga menjadi pusat terpenting dari kegiatan Contoh lembaga sosial keluarga adalah Keluarga Inti yang terdiri dari ayah,ibu, dan anak Keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, anak, paman,bibi, dan lain sebagainya Klan atau kelompok kekerabatan. b. Fungsi lembaga sosial keluarga adalah Reproduksi menghasilkan keturunan Ekonomi unit ekonomi kecil yang efektif Sosialisasi tempat sosialisasi pertama sebelum anak dewasa Afeksi tempat mencurahkan kasih sayang dan perhatian Proteksi memberikan perlindungan dan rasa aman Pengawasan sosial pengontrol moral Pemberian status penentu kedudukan di masyarakat. 2. Fungsi dan contoh lembaga pendidikanLembaga Pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga ini berfungsi mengatur pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Fungsi lembaga pendidikan ada 2 jenis, yakni fungsi manifes terlihat/disadari dan fungsi laten tersembunyi/tak disadari.a. Contoh lembaga sosial pendidikan adalah Sekolah Lembaga Bimbingan Belajar Taman Kanak-kanak Pendidikan Anak Usia Dini Lembaga Pelatihan Kerja Universitas atau Lembaga Perguruan Tinggi. b. Fungsi lembaga sosial pendidikan adalah Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah fungsi manifes Mengembangkan bakat seseorang fungsi manifes. Melestarikan kebudayaan masyarakat fungsi manifes Menanamkan keterampilan fungsi manifes Mengurangi pengendalian orang tua fungsi laten Mempertahankan sistem kelas sosial fungsi laten Memperpanjang masa remaja fungsi laten. 3. Fungsi dan contoh lembaga ekonomiLembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang mengatur hubungan antar-manusia dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu di masyarakat. Lembaga ekonomi terbentuk dari usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhannya agar terus lembaga ekonomi mengatur bidang-bidang perekonomian demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Lembaga ekonomi juga punya tujuan mewujudkan kesejahteraan Contoh lembaga sosial ekonomi adalah Bank Koperasi Pasar Perusahaan BUMN b. Fungsi lembaga ekonomi adalah Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan Memberikan pedoman untuk kegiatan pertukaran barang/barter Memberi pedoman tentang harga jual beli barang Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja Memberi pedoman tentang cara pengupahan. Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja Memberi identitas bagi masyarakat. 4. Fungsi dan contoh lembaga agamaDalam sosiologi, lembaga agama dipahami sebagai sistem keyakinan dan praktik keagamaan di masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan. Lembaga agama merupakan suatu lembaga penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. a. Contoh lembaga sosial agama adalah Majelis Ulama Indonesia MUI untuk umat beragama Islam Persekutuan gereja-gereja Indonesia PGI untuk umat beragama Kristen Konferensi Wali Gereja Indonesia KWI untuk umat beragama Katholik Parisada Hindu Dharma Indonesia PHDI untuk umat beragama Hindu Perwakilan Umat Budha Indonesia WALUBI untuk umat beragama Budha Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia MATAKIN untuk umat beragama Konghuchu. b. Fungsi lembaga agama adalah Memberi pedoman hidup Menjadi sumber kebenaran Menjadi pengatur hubungan antar-manusia Memberi tuntunan prinsip benar dan salah Memberi pedoman mengungkapkan perasaan terhadap sesama Memberi pedoman keyakinan dalam perbuatan Memberi pedoman keberadaan menyadarkan bahwa manusia ciptaan tuhan Memberi pedoman hiburan untuk mencapai kepuasan dan ketenangan batin. 5. Fungsi dan contoh lembaga politikLembaga politik merupakan lembaga sosial yang mengatur proses pembentukan, pembagian, serta pelaksanaan kekuasaan atau wewenang di masyarakat yang akan digunakan untuk kepentingan umum. Lembaga politik dapat berbentuk pemerintahan yang berperan sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban, serta melayani masyarakat. Dalam ilmu sosiologi, lembaga politik dipahami sebagai keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat. a. Contoh lembaga sosial politik adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR Presiden dan Wakil Presiden Dewan Perwakilan Rakyat DPR Dewan Perwakilan daerah DPD Pemerintahan Daerah DPRD Provinsi DPRD kabupaten/Kota Partai Politik. b. Fungsi lembaga politik adalah Pelembagaan norma melalui hukum negara Menerapkan undang-undang yang telah disetujui Menyelesaikan konflik antar-warga negara Mengatur layanan publik seperti perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan sebagainya Melindungi warga negara dari serangan bangsa lain Menjaga kesiapan dan kewaspadaan menghadapi bahaya bencana, perang dll. 6. Fungsi dan contoh lembaga budayaLembaga budaya merupakan lembaga sosial dalam masyarakat yang berperan mengembangkan kebudayaan, seni dan ilmu pengetahuan. Lembaga kebudayaan juga bisa berperan dalam upaya pelestarian tradisi. a. Contoh lembaga sosial budaya adalah Dewan kebudayaan yang dibentuk di berbagai kota di Indonesia Lembaga adat Lembaga kebudayaan suku tertentu Paguyupan seni Sanggar tari Keraton Yogyakarta Keraton Surakarta. b. Fungsi lembaga budayaMenjaga kelestarian tradisiMengembangkan seni dan kebudayaanMengembangkan ilmu pengetahuan. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya
- Lembaga sosial merupakan wadah pemenuhan kebutuhan hidup manusia sesuai dengan kelompok-kelompoknya. Lembaga sosial hadir untuk mengatur interaksi sosial agar tertib dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di suatu masyarakat. Karena erat kaitannya dengan sosialisasi manusia, maka lembaga sosial tidak bisa dilepaskan dari interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Individu-individu anggota masyarakat yang berinteraksi satu sama lain harus diatur dalam regulasi tertentu, baik dalam bentuk norma tertulis maupun tidak tertulis. Ketika sudah diatur melalui suatu norma khusus, interaksi sosial diharapkan menjadi harmonis dan tidak malah memicu konflik. Hubungan antara interaksi sosial dan lembaga sosial ini adalah hubungan spiral, saling bertimbal balik. Interaksi sosial akan membentuk lembaga sosial, dan sebaliknya, lembaga sosial pun akan mengatur interaksi sosial yang sudah ada agar sesuai dengan norma masyarakat juga Lembaga Sosial Ciri, Karakteristik & Jenis Menurut Ahli Sosiologi Jenis-jenis Interaksi Sosial & Teorinya Menurut para Ahli Sosiologi Sebagai contoh, keluarga adalah salah satu lembaga sosial dalam masyarakat. Interaksi laki-laki dan perempuan yang intens dan romantis, jika dilanjutkan ke taraf serius, akan dikukuhkan dalam pernikahan, serta membentuk keluarga. Lantas, keluarga akan menerapkan norma-normanya untuk mengatur interaksi sosial antara suami dan istri, ataupun orang tua dan anak dalam menjalani kehidupan Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Pembentukan Lembaga Sosial Di kehidupan sehari-hari, setidaknya ada lima lembaga sosial yang lazim dijumpai, yaitu keluarga, lembaga ekonomi, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintahan. Mengutip pemaparan di Sociology Guide, keberadaan lembaga sosial ini adalah bagian dari tatanan sosial masyarakat yang mengatur perilaku dan harapan individu. Lembaga sosial bertahan karena kebutuhan dan manfaatnya dapat diperoleh anggota masyarakat secara langsung dalam interaksi sosial lembaga sosial, manusia bisa memenuhi kebutuhan individu masing-masing sesuai bidang dan kelompoknya. Umumnya, lembaga sosial akan terbentuk dari sejumlah nilai yang menjadi cita-cita masyarakat. Nilai-nilai itu diserap dan terinternalisasi dalam perilaku masyarakat sehari-hari sehingga membentuk norma dan tata aturan tertentu. Proses penyerapan dan internalisasi nilai-nilai itu harus berulang dan dalam jangka panjang hingga membentuk aturan sosial atau norma tidak tertulis. Berdasarkan hal itu, lembaga sosial kemudian terbentuk untuk mengatur sistem norma demi ketertiban dalam kehidupan masyarakat dan proses interaksi sosial yang sesuai dengan tatanan nilai yang juga Apa Saja Jenis-Jenis Interaksi Sosial Berdasarkan Subjeknya? Mengenal Apa Itu Ciri-Ciri & Fungsi Lembaga Sosial dalam Masyarakat Secara umum, terdapat 2 pola terbentuknya lembaga sosial yang dipengaruhi oleh interaksi sosial, demikian mengutip penjelasan di buku Ilmu Pengetahuan Sosial 2020 terbitan lembaga sosial yang terbentuk secara tidak terencana. Dalam kondisi ini, ketika manusia dihadapkan dalam suatu permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya, ia kemudian menemukan cara yang lebih efisien untuk menyelesaikan masalah itu. Proses ini lantas berujung pada pembentukan lembaga sosial yang mengatur perkara itu. Misalnya, dalam interaksi ekonomi di masa silam, masyarakat menggunakan sistem barter atau tukar-menukar barang. Lantas, ketika sistem barter dianggap tidak efisien, manusia menggunakan alat tukar berupa uang untuk mengefektifkan kegiatan transaksi perdagangan dan ekonomi. Kedua, lembaga sosial yang terbentuk secara terencana. Biasanya, lembaga sosial yang dibentuk secara terencana ini dibuat oleh sekelompok orang atau seseorang yang memiliki kekuasaan atau wewenang tertentu. Sebagai misal, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kota yang penghasilannya terus menurun, pemerintah membentuk kementerian sosial. - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom
- Dalam upaya mewujudkan keteraturan hidup bersama, masyarakat membutuhkan lembaga sosial. Kendati begitu, lembaga sosial tidak bisa terbentuk secara langsung. Hal ini karena terbentuknya sebuah lembaga menyangkut proses yang panjang, bukan hanya terorganisir tapi menyangkut perilaku individu dan kelompok yang didasarkan pada aturan atau norma tertentu. Menurut bapak antropolog Indonesia Koentjaraningrat, lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan dan berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana yang dilansir dari Modul PJJ IPS SMP-Digital, lembaga sosial memiliki peran dan fungsi bagi masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan pokok setiap anggota masyarakatnya. Berikut ini fungsi lembaga sosial secara umum, yaitu Memberikan pedoman bertingkah laku yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan agar hidup serasi dan harmonis di lingkungan masyarakat. Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial kontrol sosial/pengawasan di masyarakat. Jenis dan fungsi lembaga sosial Berikut ini jenis dan fungsi lembaga sosial. 1. Lembaga keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari; ayah, ibu dan anak. Keluarga terbentuk dari perkawinan yang sah menurut agama, adat dan pemerintah. Fungsi dari lembaga keluarga, yaitu - Reproduksi Pernikahan diharapkan dapat memberi keturunan. - Ekonomi Keluarga dapat menjalankan perekonomian secara efektif dan efisien. - Sosialisasi Keluarga adalah tempat sosialisasi pertama sebelum seorang anak terjun ke masyarakat. Maka itu, anak-anak akan diajarkan cara menjalankan kehidupan yang sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat. - Afeksi Keluarga adalah tempat pertama untuk mencurahkan kasih sayang dan perhatian dari tiap anggotanya. - Proteksi Keluarga memberikan perlindungan dan rasa aman. - Pengawasan sosial Dalam hal ini, setiap anggota keluarga pada dasarnya saling menjaga dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik keluarga. - Pemberian status Umumnya, seseorang akan memperoleh status/kedudukan di masyarakat setelah menjadi keluarga. 2. Lembaga agama Lembaga agama adalah lembaga yang telah dirumuskan, dibakukan, meliputi sistem keyakinan, dan praktik keagamaan dalam masyarakat. Selain itu, lembaga agama juga dipahami sebagai suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Pendidikan agama menuntun individu untuk berperilaku baik terhadap sesama manusia, makhluk hidup lain, dan alam sekitar. Berikut ini fungsi lembaga agama. - Pedoman hidup Sebagai pedoman hidup dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama, dan alam sekitar. - Sumber kebenaran Agama mengajarkan keselamatan dunia dan akhirat untuk mencapai kebahagiaan dan ketidakmampuan manusia. - Pengatur hubungan Agama sebagai pengatur tata cara berhubungan dengan manusia dan Tuhan. - Tuntunan prinsip benar dan salah Agama adalah tuntunan agar manusia terhindar dari kesalahan. - Pedoman mengungkapkan perasaan terhadap sesama Dalam agama, setiap manusia diwajibkan untuk berbuat baik terhadap sesama mahluk hidup. - Pedoman keyakinan dalam perbuatan Agama menuntun setiap orang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun dan nantinya akan mendapatkan hasil terbaik atas perbuatannya. - Pedoman keberadaan Pada hakikatnya agama mengajarkan bahwa manusia dan semesta merupakan ciptaan Tuhan. - Pedoman rekreasi dan hiburan Agama dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi dan hiburan untuk mencapai kepuasan batin. 3. Lembaga ekonomi Lembaga ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka terkait pengaturan dalam berbagai bidang ekonomi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Lantas, apa saja fungsi lembaga ekonomi? Berikut penjelasannya. - Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau Memberi pedoman tentang harga jual beli Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga Memberi pedoman tentang cara Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan Memberi identitas bagi masyarakat. 4. Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan juga dipahami sebagai sebuah lembaga yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra-sekolah sampai ke pendidikan tinggi, baik umum maupun khusus. Selain sekolah sebagai lembaga formal, terdapat pula lembaga non-formal, yaitu tempat kursus/les dan keluarga. Dua lembaga non-formal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan arah terhadap perkembangan manusia dan lingkungannya. Terdapat dua fungsi dari lembaga pendidikan, yaitu fungsi manifes fungsi yang disadari dan fungsi laten fungsi yang tidak disadari. Berikut penjelasannya. a. Fungsi manifes - Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. - Mengembangkan bakat seseorang. - Melestarikan kebudayaan masyarakat. - Menanamkan keterampilan. b. Fungsi laten - Mengurangi pengendalian orang tua. - Mempertahankan sistem kelas sosial status seseorang di masyarakat. - Memperpanjang masa remaja. 5. Lembaga politik Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan dan wewenang. Kedua hal tersebut menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat. Selain itu, lembaga politik juga dipahami sebagai keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan. Lembaga politik yang berkembang di Indonesia, yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR Presiden dan Wakil Presiden Dewan Perwakilan Rakyat DPR Dewan Perwakilan daerah DPD Pemerintahan Daerah DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/Kota Partai Politik Berikut ini fungsi lembaga politik. - Memelihara ketertiban dalam negeri. - Mengusahakan kesejahkteraan umum. Syarat-syarat lembaga sosial Menurut Koentjaraningrat aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Dikutip dari Modul 3 Menjauhkan yang Dekat, Mendekatkan yang Jauh, syarat-syarat lembaga sosial, yaitu 1. Suatu tata kelakuan baku yang meliputi norma-norma dan adat istiadat dalam ingatan maupun Kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks kebutuhan tertentu. Selain itu, disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang Mempunyai perlengkapan dan Sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama. Proses pembentukan lembaga sosial Menurut laman Rumah Belajar, secara umum pembentukan lembaga sosial dapat diklasifikasikan ke dalam dua proses. Proses pembentukan lembaga sosial meliputi hal-hal berikut. 1. Lembaga sosial yang muncul secara tidak terencana Lembaga sosial yang muncul secara tidak terencana terbentuk dengan proses secara bertahap dalam kehidupan masyarakat. Umumnya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya adalah dalam kehidupan ekonomi pada masa lalu. Agar dapat memperoleh suatu barang yang tidak diproduksi sendiri oleh rumah tangga atau masyarakat, seseorang akan menggunakan sistem barter dengan orang lain. Kendati begitu, karena sistem barter dianggap sudah tidak efisien dan menyulitkan, maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui masyarakat untuk mendapatkan suatu barang, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya. 2. Lembaga sosial yang muncul secara terencana Sementara itu, lembaga sosial yang muncul secara terencana adalah institusi yang muncul melalui suatu proses perencanaan matang dan diatur oleh seseorang, kelompok, atau organisasi tertentu. Pihak-pihak tersebut sebagian besar memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk, maka pemerintah mencanangkan program transmigrasi. Lembaga transmigrasi ini muncul bertujuan untuk memetakan jumlah penduduk secara juga Mengenal Keberagaman Sosial Budaya hingga Agama di Indonesia Jenis-Jenis Perubahan Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Yandri Daniel Damaledo
bagaimana proses terbentuknya lembaga budaya